Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 30, 2013

Pencuri !

“Ma… maling! Maling!” Aku berteriak tertahan. Kerongkongan terasa kelu. Dadaku berdegup kencang. Aku melangkah patah-patah mengikuti segerombolan orang yang terus berteriak. “Maling! Maling!” “Telanjangin!” “Hajar aja!” “Bakar!” Beberapa lelaki mencekal, memukul, menendang, dan menginjak lalu melemparkan tubuh lunglai si tertuduh maling. Beberapa yang lain menimpukkan bebatuan ke sekujur tubuh kerempeng pasrah itu. Mirip segerombolan anjing berebut tulang, mulut-mutut mereka terbuka menghirup-embuskan udara maam dengan buas. Jumlah mereka semakin banyak laki-laki, permepuan, tua dan muda, berkeluaran dari rumah-rumah yang berjejer rapi. Beberapa hanya menonton saja. Mulut mereka juga terbuka. Yang perempuan menutup mulut terbukanya dengan tangan. Wajah si tertuduh maling berkilat-kilat karena darah segar memanulkan cahaya bulan yang sedang pumama. Di sebagian kepalanya menempel debu dan butir-butir kerikil. Beberapa gigi depannya copot dengan paksa. Ada yang pata

Cinta apa Harta !!!

”Selamat ulang tahun sayang…!” ujar seorang pria pada pacarnya sambil memberikan kado berupa kotak cincin yang terbuat dari kertas berwarna PING yang di hiasi dengan pita warna MERAH serta sebuah amplop surat yang menebarkan wangi parfum ke sukaan si cewek. Setelah pacarnya pulang… Dengan hati berbunga-bunga, si cewek buru-buru lari kedalam kamarnya dan membuka kotak cincin itu. Tapi tak lama kemudian hatinya kecewa. Berharap itu adalah sebuah cincin emas… Ternyata yang di dapatkannya hanyalah sebuah cincin berbahan almunium yang berukiran gambar sebuah hati. Dengan wajah lesu, si cewek kembali menutup kotak cincin itu dan melemparkannya kebawah kasur berserta amplop berisikan surat tanpa membacanya terlebih dahulu. ke esokan harinya.. Si cewek kembali mendapatkan sebuah kado ulang tahun. Tapi kali ini dari teman pria nya berupa handphone BlackBerry yang sudah lama di idam-idamkannya . Sejak saat itu, si cewek mulai dekat dengan teman pria  yang telah memberikan had

Sorot Pelangi

Pagi yang seperti biasa, murid-murid melangkahkan kaki nya dengan senyuman lebar dipipi nya. Termasuk Rio, kapten basket sekolah yang banyak digandrungi oleh para wanita ini seperti biasa mengawali rutinitas nya bersama Ara, sahabat karib nya yang di kenal sejak ia duduk dibangku sekolah dasar. Rio dan Ara selalu melakukan hal bersama-sama, layaknya seorang kakak dengan adik nya mereka pun selalu berusaha untuk membuat sebuah semangat setiap hari nya dengan bersama-sama. Rio yang dikenal sebagai kapten basket sekolah ini adalah salah satu dari sekian banyak orang yang selalu menebarkan senyuman untuk semua orang, seperti pelangi.. sinar mata Rio mampu memancarkan aura positive bagi orang-orang yang melihat nya. Seorang siswa berprestasi ini mampu memikat semua wanita yang ada di sekolah. Tapi sayang, sejak dulu Rio tidak pernah mengerti apa itu “mencintai dan dicintai”. Sangat bertolak belakang dengan Ara, hampir semua wanita pernah menjadi tambatan hatinya. Tidak jauh