Kenangan Didalamnya
IA menyukai lagu itu, yang sering ia dengar dari radio semasa kecil dan ia nyanyikan di dahan pohon mangga depan rumah, dan ia tetap menyukainya hingga bertahun-tahun kemudian. Di telinganya, penyanyi di radio itu seperti berteriak apuseeee … dan ia menyanyikannya begitu. Ia pikir ada juga lagu Barat yang berjudul Apuse , sama dengan judul sebuah lagu daerah. Baru nanti, setelah semuanya terjadi, ia tahu judul lagu itu House for Sale . Itu lagu yang abadi di dalam benaknya. Kapan pun ia menyanyikannya sekarang, ingatannya akan selalu surut ke suatu sore di masa lalu saat ia duduk di balkon depan kamarnya memandangi gumpal-gumpal awan. Semuanya jernih seperti belum lama terjadi. Ia menikmati rokoknya di balkon itu, satu kakinya dinaikkan ke kursi. Istrinya, dengan gerak kalem dan paras sedih, datang mendekat dan duduk di kursi sampingnya. Ia menoleh ke arah perempuan itu, memandangi beberapa saat paras sedihnya. Istrinya tampak lebih cantik ketika sedih. Pada pagi harinya, saa