Postingan

Menampilkan postingan dari September 21, 2014

Pilihan Sri Handayani

Begitu Sastri selesai membaca berita dan keluar dari studio, Barbara juga keluar dari cubicle—ruang operator tempat Barbara sebagai produser mengawasi karyawan yang bertugas menyiar—dan menyambut Sastri dengan tersenyum.” ”Sastri,” katanya dengan suara lembut. Nama Nicosia harus dibaca dengan tekanan suara pada ”si” bukan pada ”co”. Jadi Nicosia dibaca Nico’sia bukan Ni’cosia. ” Sorry for the mistake, Barbara, ” Sastri menyahut. ”Ok. No problem,” sahut produser yang berasal dari Australia itu. Kemudian kedua perempuan itu melangkah bersama, Barbara ke kamar kerjanya dan Sastri ke ruang kerja para broadcaster. Rekan-rekan Sastri tampak sibuk mengetik bahan program masing-masing di ruang kerja itu. Mereka disebut  broadcaster  bukan  announcer , karena tugas mereka bukan semata-mata menyiar, tetapi juga menyunting, mewawancara, mencari bahan-bahan dari perpustakaan yang akan mereka rangkum untuk program masing-masing, menyampaikan laporan pandangan mata, memperkaya berita dar

Sehelai Kain Kafan

Ia bergegas. Tangan kirinya menyingkap ujung sarungnya hingga beberapa inci dari mata kaki. Layaknya seorang penari memainkan satu komposisi. Berlenggak. Pinggulnya bergoyang ke kanan ke kiri, melangkah pasti sambil menjejaki jalan setapak perkampungan. Sementara lentik jemari tangan kanannya mengapit sisi bundelan kain agar tak tergelincir dari kepalanya. ”Tukang bendring datang….” Begitulah dulu. Kami. Anak-anak saat melihatnya dari jauh. Serentak kami meninggalkan permainan. Menyambutnya dengan gegap gempita sambil berharap ia akan menoleh. Kadang kala, kami membuntuti dari belakang, membayangkan sebuah baju baru. Tak jarang, ketika berpapasan, di antara kami berdesakan membisikinya, agar ia mau membujuk ibu untuk membeli baju dagangannya. Seperti biasa, ia hanya mengangguk disertai sungging senyum penuh harap. Ketika itulah, kami langsung menggiringnya masuk ke halaman rumah. Meski sebenarnya, sering ibu kami menyambutnya dengan wajah cemberut. Tak terkecuali ibuku, yang se