Melepaskanmu
Ku hitung tiap detik
setiap waktuku, aku berpikir tak akan ada habisnya. Aku bukan wanita lemah,
tapi bukan juga wanita yang kuat. Apakah wanita itu itu seperti ini, batin aku.
Malam semakin malam, mimpi semakin menanti dan kini tak kuat aku menonggakkan
tubuh ini lagi. Ku dekapkan tubuh ini ketempat paling nyaman dimalamku, entah
saat ku melihat langit-langit kamar dan suara angin yang menggebu-gebu diluar.
Semua teringat kembali dan aku sadar hubunganku dengan pria yang kucintai bukan
yang terbaik untukku kami dan kini aku bingung memecahkan masalahnya.
‘Krrrriiiiinnnggg…Krrriiiiiinngggg’ Dering handphone ku berbunyi. Kesal batinku saat melihat nama panggilan. ‘Dia menelponku, apa yang harus kulakukan, angkat atau tidak??’ Hati ini bertanya- Tanya.
‘Krrrriiiiinnnggg…Krrriiiiiinngggg’ Dering handphone ku berbunyi. Kesal batinku saat melihat nama panggilan. ‘Dia menelponku, apa yang harus kulakukan, angkat atau tidak??’ Hati ini bertanya- Tanya.
Menghela nafas panjang dan ku tekan tombol hijau itu,
‘Hallo ?’ ucapku dengan kekhawatiranku. ‘Clara !’ ujarnya dengan pelan. Apa
maunya? Buat apa dia menelponku. Dan apa maunya? Batin aku dengan kegalauanku.
‘Aku mau bicara sesuatu padamu, ra!’ ujar dia. Ku telan ludah air ludahku dan
melipat bibir ku penuh dengan kepenasaranku, ‘Baik apa? Ku tak punya waktu
banyak, vin! Sudah malam soalanya’. Setengah kesal diriku. ‘Maaf ku menganggu
!’ sontak aliran darahku semakin cepaaat dan aku tak bisa mendengar
penjelasannya, orang yang telah menyakitiku. ‘Aku hanya ingin.. Aku akan segera
pergi ke luar negeri, ra! Lanjutin sekolah, maaf soal kemarin. Aku gak
bermaksud buat..’
‘Cukup, vin ! aku gak mau denger penjelasan kamu lagi!’ potong aku. Hati ku semakin kacau, aku bingung membiarkannya atau menerimannya kembali untuk memaafkannya. ‘Ra, maafkan aku. Mungkin ini terakhir kamu denger suara aku, byee!’
‘Cukup, vin ! aku gak mau denger penjelasan kamu lagi!’ potong aku. Hati ku semakin kacau, aku bingung membiarkannya atau menerimannya kembali untuk memaafkannya. ‘Ra, maafkan aku. Mungkin ini terakhir kamu denger suara aku, byee!’
Trrriiiiittttttttttt..
Trrrritttttt..
Ku lempar handphone ku dan tangisan ini jatuh,. Dunia ku terhenti seketika, saat aku tau dia pergi sebelum aku mengatakan ‘selamat jalan’ padanya. Bodohnya aku, lagi, lagi dan lagi, hati ini sulit untuk dimengerti. Bagaikan gumpalan pasir yang terinjak, sakit dan jatuh itulah aku.
Ku tak bisa mengatakan apa-apa. Dan hati ini, hanya bisa berucap ‘MELEPASKANMU’ pergi jauh..
Ku lempar handphone ku dan tangisan ini jatuh,. Dunia ku terhenti seketika, saat aku tau dia pergi sebelum aku mengatakan ‘selamat jalan’ padanya. Bodohnya aku, lagi, lagi dan lagi, hati ini sulit untuk dimengerti. Bagaikan gumpalan pasir yang terinjak, sakit dan jatuh itulah aku.
Ku tak bisa mengatakan apa-apa. Dan hati ini, hanya bisa berucap ‘MELEPASKANMU’ pergi jauh..
Tamat-
Komentar
Posting Komentar